Tawuran Pelajar: Penyebab & Solusinya (bagian 2)

Minggu, 25 November 2012


Dalam tulisan bagian pertama, kita sudah bahas tentang sejarah tawuran. Naah, kita coba perdalam lagi dari segi pengertian, jenis-jenisnya dan penyebabnya. Yuk, cius!

Menurut Prof. Muhammad Mustofa, ahli kriminologi UI yang pernah meneliti tawuran pelajar di SMAN 6 Jakarta pada tahun 1990, tawuran pelajar adalah suatu peristiwa bentrokan fisik karena adanya konflik antar kelompok pelajar. Menurut Pak Profesor, jenis-jenis tawuran pelajar adalah sebagai berikut.
1. Tawuran besar. Tawuran ini berbentuk penyerangan oleh sekelompok siswa suatu sekolah terhadap siswa sekolah yang dianggap musuhnya.
2. Tawuran antar basis. Tawuran ini merupakan bentuk tawuran yang sering terjadi di mana sekelompok pelajar suatu sekolah atau beberapa sekolah ketika berangkat dan pulang dari sekolah selalu bersama-sama (basis = barisan siswa). Basis-basis ini mempergunakan identitas diri, yang pada umumnya mempergunakan nomor angkutan umum yang mereka pergunakan. Biasanya tawuran terjadi di luar lingkungan sekolah, yaitu di tempat-tempat pertemuan antar dua basis yang saling bermusuhan. Di Jakarta terdapat sekitar 40 simpul.
3. Tawuran pelajar yang melibatkan warga. Terdiri dari dua sub bentuk. Yang pertama, warga masyarakat yang terlibat membela anak-anaknya yang menjadi anggota basis karena diserang oleh basis lawannya ke pemukiman warga tersebut. Yang kedua, warga masyarakat yang terlibat bukan karena membela, tetapi sebagai bentuk usaha warga dalam membubarkan tawuran yang terjadi di pemukiman mereka.

Penyebab Terjadinya Tawuran



Sumber: Data Sekunder Kelompok Kerja Penanggulangan Tawuran, Depdikbud
Tesis M.Bahari Siregar tahun 2003 (gambar diperbarui)
Secara umum, penyebab terjadinya tawuran pelajar dapat digambarkan pada gambar di atas. Terlihat dalam gambar tersebut bahwa kesalahan dari banyak pihak memberikan andil terhadap penyebab terjadinya tawuran pelajar. Namun, persoalannya tidak berhenti pada hubungan sebab akibat saja karena tawuran  juga menciptakan rasa dendam yang kemudian dapat menciptakan kembali tawuran dalam siklus tertentu. Siklus ini menjadi sebuah lingkaran setan yang besar mengingat pengalaman menjadi korban terbawa-bawa dalam keseharian siswa. Pengalaman ini semakin memperbesar rasa takut, bahkan perasaan dendam juga muncul dan diwariskan oleh satu generasi siswa kepada generasi di bawahnya dalam satu sekolah. 

Oleh karena konsep ini dalam rangka menemukan solusi tawuran pelajar dengan mengubah perilaku dari pelaku tawuran (artinya, mengubah pelajar itu sendiri), maka perlu adanya pemahaman bahwa penyebab tawuran pelajar bukan dari kesalahan berbagai pihak sebagaimana gambar di atas (kondisi luar dan dalam diri pelajar), melainkan dari sudut pandang hasil-hasil dari proses tertentu yang dialami oleh pelajar itu sendiri (kondisi dalam diri pelajar saja).

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. For Promuda - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Premium Blogger Template